Cari Blog Ini

Selasa, 28 Maret 2017

Kebudayaan Warga Tlajung Udik kec. Gunung Putri - Bogor

Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan
Warga Gunung Putri Desa Tlajung Udik


Pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang kebudayaan di suatu wilayah yaitu di Gunung Putri Kelurahan Tlajung Udik. Gunung Putri terletak di Bogor bagian timur dulu sebelum saya tinggal disini wilayah di sekitar masih penuh dengan persawahan dan perkebunan. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, penghijauan di wilayah ini menjadi kurang terawat masalahnya pada pembangunan pabrik yang begitu pesat sehingga tidak ada lahan lagi untuk penghijauan.

Wilayah Gunung Putri terkenal dengan wilayah ribuan pabrik contohnya saja di sekitar rumah saya, terdapat 5 sampai 10 pabrik mungkin berdiri mengelilingi rumah warga. Masyarakat di Gunung Putri masih menjaga kebudayaan mereka dari dulu hinggal sekarang.



sumber gambar maps.google.co.id



Kebudayaan yang menonjol pada wilayah tersebut yaitu kebudayaan Sunda. Terlihat dari mereka menggunakan bahasa sunda dalam kegiatan sehari – hari, mulai dari berdagang, bertamu, mengajar, dan bercengkrama. Hal tersebut juga di Ia kan oleh salah satu warga di gunung putri.

“ Lamun didieu mah make adat Sunda, lain di Depok geus loba bahasa nu asup. Urang weh sok poho basa sorangan. Hahaha...” kata pak Maman

            Kebudayaan sunda masih terasa kental di wilayah ini. Tetapi penggunaan bahasa yang di gunakan warga pada wilayah gunung putri cenderung bahasa sunda yang kasar dan bukan bahasa sunda yang lemes (halus).

Sumber gambar dicianjur.com

Lalu bagaimana kehidupan warga perantauan yang tinggal di wilayah tersebut, apakah mereka bisa memahami dan mengerti ?

            Pada dasarnya warga Gunung Putri juga masih bisa berbahasa Indonesia (nasional), sehingga untuk bersosialisasi dengan mereka cenderung mudah. Hal ini juga dibuktikan dari salah satu warga perantauan asal semarang yang bernama Pak Purwadi.

“ Bersosialisasi di wilayah sini tuh ngga begitu susah, soalnya mereka juga ngerti saya ini perantauan dan belum mengerti bahasa sunda, mungkin baru sekarang – sekarang belajar bahasa dan logat sunda. ”

sumber gambar www.vebma.com

Apakah Bahasa Sunda itu sulit ?

            Untuk perantauan khususnya dari wilayah Jawa tengah, mereka juga belajar bahasa sunda agar lebih mengerti dan bisa beradaptasi dengan sekitar. Saya bertanya pada salah satu warga perantauan dan dia pun menjawab bahwa Bahasa Sunda dan Jawa hampir mirip sehingga orang – orang jawa cepat mengerti tentang bahasa sunda.

“ Tidak begitu sulit, soalnya bahasa sunda dan jawa itu mirip – mirip. Hanya saja beda arti, contohnya kata Atos dalam bahasa jawa artinya tuh keras beda kalo di bahasa sunda itu artinya sudah, kalo engga salah. ” ujar pak Purwadi
           
            Kebudayaan sunda di wilayah ini juga dibuktikan dari acara pernikahan. Pernikahan di wilayah gunung putri masih menggunakan adat sunda yang terbilang masih kental, tetapi tidak semua warga disini menggunakan adat sunda. Hanya warga asli sini saja yang menggunakan adat tersebut. Untuk para perantauan, mereka menggunakan kebuadayaan adat dari mereka sendiri.

            Jadi untuk bersosialisasi di wilayah gunung putri tidaklah sulit bukan, warga disini memiliki sifat yang menyenangkan sehingga para perantauan seperti saya tidak terlalu hawatir untuk bersosialisasi di wilayah ini.

Nah mungkin hanya itu yang dapat saya tulis untuk tugas kali ini. Mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan dan kosakata yang kurang benar.

Terima Kasih
Narasumber :
Pak Maman



'
Pak Purwadi











Tidak ada komentar:

Posting Komentar